Senin, 26 Desember 2011

Mengenal IP Address

Apa itu IP address?

Bagaimana komputer-komputer yang terhubung ke jaringan internet saling berhubungan dan mengirimkan pesan? Masalah ini analog dengan masalah pengiriman surat di dunia nyata. Misalkan saya yang berdomisili di Aquarius 16 Bandung ingin mengirim surat kepada Hifni yang beralamat di jalan xxx no 100 Condongcatur Sleman. Pertama, saya akan menuliskan isi surat saya dalam sebuah kertas. Lalu surat tersebut akan saya masukkan ke dalam amplop. Mengapa saya masukkan ke dalam amplop? Agar surat saya terlindung. Dengan menggunakan amplop, resiko kerusakan surat saya akan lebih kecil daripada tidak menggunakan amplop. Setelah itu akan saya tuliskan alamat Hifni pada amplop surat tersebut, dan tak lupa nama Hifni, karena jika tidak dituliskan namanya, surat tersebut bisa nyasar ke kakak atau adiknya. Saya juga menuliskan nama dan alamat saya pada bagian belakang amplop, agar apabila Hifni ingin membalas surat saya, dia mengetahui alamat saya. Apabila alamat surat tersebut benar, prangkonya cukup, dan rute menuju rumah Hifni bisa dilalui, surat tersebut pasti akan sampai.
Klik untuk Lanjutannya........

Pada kuliah pertama ini kita akan membahas salah satu komponen penting dalam jaringan komputer. Komponen itu adalah IP (Internet Protocol) address, yang analog dengan alamat rumah pada pengiriman surat di atas. IP address (versi 4) tersusun atas bilangan biner (0 dan 1) sepanjang 32 bit (binary digit) yang terbagi atas empat segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit. Artinya memiliki nilai desimal 0 (00000000) sampai 255 (11111111). Jadi secara kasar dapat disimpulkan bahwa jumlah alamat yang bisa dipakai oleh komputer di seluruh dunia yang terhubung ke internet sebanyak 232 buah (walaupun ada IP tertentu yang tidak dipakai dengan alasan khusus). Untuk mempermudah pembacaan, alamat IP tersebut biasanya dituliskan dalam bilangan desimal misalnya 167.205.35.31. Struktur alamat IP dibagi menjadi dua bagian yaitu Network ID dan Host ID. Sesuai namanya, Network ID berfungsi mengidentifikasi pada jaringan mana suatu komputer berada, sementara Host ID berfungsi mengidentifikasi suatu komputer (host) pada suatu jaringan. Dalam satu jaringan, host ID harus unik, sebagaimana analogi dalam satu jalan, tidak boleh ada rumah dengan nomor sama. Jaringan yang berbeda network idnya dipisahkan oleh router.


Kelas-kelas IP address

IP address dibagi menjadi lima kelas, A sampai E. IP address yang dipakai secara umum dibagi dalam 3 kelas, sementara 2 kelas lainnya dipakai untuk kepentingan khusus. Ini untuk memudahkan pendistribusian IP address ke seluruh dunia.

Kelas A :

- Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

- Bit pertama : 0

- Panjang Network ID : 8 bit

- Panjang Host ID : 24 bit

- Byte pertama : 0 – 127

- Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

- Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

- Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A

IP address kelas ini diberikan kepada suatu jaringan yang berukuran sangat besar, yang pada tiap jaringannya terdapat sekitar 16 juta host.



Kelas B :

- Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

- 2 bit pertama : 10

- Panjang Network ID : 16 bit

- Panjang Host ID : 16 bit

- Byte pertama : 128 – 191

- Jumlah : 16.384 kelas B

- Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx

- Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas B

IP address kelas ini diberikan kepada jaringan dengan ukuran sedang-besar. Contohnya adalah jaringan kampus ITB yang mendapat alokasi IP address kelas B (terima kasih kepada Onno W. Purbo), dengan network id 167.205.



Kelas C :

- Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

- 3 bit pertama : 110

- Panjang Network ID : 24 bit

- Panjang Host ID : 8 bit

- Byte pertama : 192 – 223

- Jumlah : 2.097.152 kelas C

- Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx

- Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C

IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan berukuran kecil.


IP kelas D digunakan sebagai alamat multicast yaitu sejumlah komputer memakai bersama suatu aplikasi. Contohnya adalah aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host, seperti yang diadakan di ITB dalam program SOI (School on Internet) bersama beberapa universitas di Asia. Ciri IP kelas D adalah 4 bit pertamanya 1110. IP kelas E (4 bit pertama 1111) dialokasikan untuk keperluan eksperimental.



Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan IP address

Aturan dasar pemilihan Network ID dan Host ID :

- Network ID tidak boleh bernilai 127. Karena Network ID 127 digunakan sebagai alamat loopback yaitu alamat yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri.

- Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya bernilai 255 (seluruh bit diset 1). Nework ID atau Host ID yang seluruhnya bernilai 255 adalah alamat broadcast jaringan tersebut. Apabila dikirimkan pesan kepada alamt broadcast maka seluruh host pada jaringan tersebut akan menerima pesan itu.

- Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya bernilai 0 (seluruh bit diset 0). Alamat IP dengan host id semuanya bernilai 0 diartikan sebagai alamat network yang menunjuk ke jaringan, bukan ke host.

- Host ID harus unik dalam satu network.



 Penutup

Jadi, dengan semakin berkembangnya pengguna internet, alamat IP yang tersedia pun semakin sedikit. Perancang IP address dulu tidak menyangka bahwa perkembangan internet akan sedemikian pesat. Lalu bagaimana solusinya? Ada beberapa alternatif yang kini tengah dilakukan. Pertama melakukan penghematan pemakaian IP address dengan cara Subnetting, Supernetting, NAT, dll. Kedua, melakukan migrasi dari IP versi 4 ke IP versi 6 yang mempunyai alokasi sampai 3,4 x 1038.

Untuk melihat konfigurasi IP Anda, buka command prompt (Windows) lalu ketikkan ipconfig /all, lalu tekan enter. Untuk UNIX, buka shell/terminal lalu ketikkan ifconfig lalu tekan enter. IP address pada komputer dapat ditentukan secara static maupun dynamic. Penentuan secara static dilakukan dengan mengeset alamat IP pada komputer secara langsung. Sedangkan penentuan secara dynamic dilakukan dengan menggunakan dial up ke ISP (internet service provider) atau dengan cara menghubungkan diri dengan server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Sebagai contoh, komputer di lab Informatika Dasar I Teknik Informatika ITB mendapatkan IPnya secara dynamic melalui server ns.if.itb.ac.id sehingga alamat IPnya pada suatu saat bisa berubah secara otomatis. Keuntungan menggunakan DHCP adalah mampu mencegah IP conflict atau terdapatnya IP address yang sama pada satu jaringan.

Setting Ip dan Pemaketan Data Pada Linux Centos

Centos Adalah program open source yang masih satu family dengan redhat. Namun pada kali ini kami akan membahas bagaimana seting ip dan pemaketan data pada linux centos. Namun Kalian Bisa merujuk Pada Link Disini. Namun untuk Pertama - pertama, anda harus mengenal dulu Kelas-kelas ip Address, yang potingannya sudah kami bahas DisiniDan Berikut untuk seting ip menggunakan gui. caranya seperti di bawah ini
Cekidot Klik Disini Gan

A. Cara Setting Ip Adress Linux Centos menggunakan GUI:
  1. Klik Menu System, kemudian pilih Administration, lalu klik Network. Maka akan muncul dialog box berikut. (untuk melihat pengaturan IP address).


2.  Klik dua kali device yang aktif, maka akan muncul dialog box seperti dibawah. Selanjutnya lakukan setting              
     IP menjadi IP statis dengan menggunakan tampilan GUI pada Statically Set IP addresses.




Pilih “Automatically obtain IP address setting with: dhcp”. artinya user menggunakan DHCP.

B.  Cara Setting Ip Adress Linux Centos menggunakan console:

1.Login dengan user root

2.Ubah Script eth0 di folder /etc/sysconfig/network-scripts/
   [root@on ~]#cd /etc/sysconfig/network-scripts/
   [root@on network-scripts]#
   [root@on network-scripts]#vi ifcfg-eth0
   Kemudian isikan dengan skrip berikut ini :
   DEVICE=eth0
   BOOTPROTO=static
   BROADCAST=192.168.1.255
   IPADDR=192.168.1.128
   NETMASK=255.255.255.0
   NETWORK=192.168.1.0
   ONBOOT=yes
   TYPE=Ethernet
  simpan dan keluar dengan menggunakan :wq

3.Edit file konfigurasi default gateway yang ada pada folder /etc/syconfig
   [root@on network-scripts]#cd /etc/sysconfig
   [root@on sysconfig]#vi network
   isikan dengan skrip berikut ini
   NETWORKING=yes
   HOSTNAME=localhost.localdomain
   GATEWAY=192.168.1.1
   simpan dan keluar dengan menggunakan :wq

2.Edit file resolv.conf yang digunakan untuk menyimpan data dns
   [root@on network-scripts]#cd /etc/
   [root@on etc]#vi resolv.conf
   Kemudian isikan dengan skrip berikut ini
   nameserver 192.168.1.1
   nameserver 202.134.0.155
   simpan dan keluar dengan menggunakan :wq

6.Restart network.
[root@on etc]#/etc/init.d/network restart

7.Cek IP yang sudah terinstall pada Ethernet
   [root@on etc]#ifconfig

   eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:50:56:A4:00:08
   inet addr:192.168.1.128 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
   inet6 addr: fe80::230:18ff:fea4:e06f/64 Scope:Link
   UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
   RX packets:81548 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
   TX packets:74945 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
   collisions:0 txqueuelen:1000
   RX bytes:68397087 (65.2 MiB) TX bytes:8293763 (7.9 MiB)
   Interrupt:201 Base address:0×6000








Selain Melaui GUI, Kita juga setting ip melalui sebuah konsole atau terminal Linux Caranya adalah sebagi   berikut
Klik Juga Yang Ini Gan



1.  melalui tampilan GUI, user dapat mengetikkan perintah berikut dari console/terminal:
    # system-config-network-tui


  














Terdapat dua pilihan, yaitu Edit Device dan Edit DNS Configuration. Menu Edit DNS Configuration digunakan untuk mengatur DNS pada jaringan. Pilih Edit Device. Maka akan muncul tampilan berikut

















Pilih eth0 maka akan tampil menu berikut


















Pada pilihan Name dan Device tidak perlu diubah, hapus tanda [*] pada Use DHCP menggunakan tombol Spasi, kemudian berikan nilai Static IP, Netmask, dan Default Gateway IP, misal:


















Jika sudah, tekan tombol Tab untuk mengarahkan ke tombol Ok, lalu tekan Enter. Jika semua setting telah benar, klik tombol Save&Quit.

Kembali ke terminal. Ketikkan perintah berikut:
[root@on etc]#/etc/init.d/network restart





















Oke Sampai Disini pembahasan Tentang Seting ip Pada Linux centos, berikutnya Kita lanjut kepada pemaketan data..






Oke Sekarang Kita pada pemaketan data. Caranya adalah sebagai berikut


Klik Disini Ya
Jika kita ingin mengirimkan data, biasanya data yang mau kita kirim dikompres dulu, biar ukurannya lebih kecil, sehingga proses pengiriman data jadi lebih cepat. Di dalam Linux Centos juga ada pemaketan data, seperti pada Windows OS..Kalo di Windows ada yang namanya winzip, nah di Linux Centos ada yang namanya Gzip…Nah, kita tengok ajah gimana caranya pemaketan data dalam Linux Centos…

*PEMAKETAN DATA
-     => Langkah pertama, kita login ke Centos dengan username root. Kemudian kita buat file dengan 
perintah Cat atau editor Vi.
 Contoh : vi belajar(dengan editor  Vi), atau  Cat >>belajar(dengan perintah Cat).

-     => Setelah itu kita paketkan filenya dengan perintah tar –cf namapaket.tar  namafile.
Contoh : tar –cf belajarlagi.tar belajar

-     => Kemudian ekstensi file akan berubah menjadi belajarlagi.tar .
 Untuk mengekstak file tar kita gunakan  perintah tar –xvf namapaket.tar.
Contoh: tar –xvf belajarlagi.tar

-     => Jika ingin menambahkan file lain dalam folder yang akan dikirim. Misalnya pada folder linux.tar., maka perintahnya : tar –rf namapaket.tar namafile.
Contoh : tar –rf linux.tar latihan.tar

-     => Untuk melihat isi file dari paket data tadi, kita gunakan perintah : tar –tvf namapaket.tar. Contoh : tar –tvf belajarlagi.tar

-     =>  File tar tadi kemudian kita kompres dengan perintah gzip namafile.
Contoh: gzip belajarlagi.tar. Kemudian ekstensinya akan menjadi belajarlagi.tar.gz.

-     =>  Kalo ingin mengekstrak file Gzip menggunakan perintah gunzip namafile.zip.
contoh : gunzip belajarlagi.tar.gz.

*PENGIRIMAN DATA
-     => File yang tadi sudah kita paketkan datanya dan dikompres, akan kita kirim ke komputer lain, misalnya computer user5. Dengan menggunakan perintah scp namafile IPtujuan/hostname:/direktori penyimpanan.
Contoh : scp belajarlagi.tar.gz 150.160.70.5:/home/tugas (/home/tugas maksudnya direktori pada user 5 dimana disimpan data yang dikirim)

-     => Apabila data yang ingin kita kirim adalah suatu folder, maka perintahnya adalah : scp –r namafolder IPtujuan/hostname:/direktori penyimpanan.contoh : misalnya folder yang ingin kita kirim adalah linux, sebelumnya kita paketkan dulu foldernya dengan perintah tar dan gzip.(langkahnya sama seperti di atas) menjadi linux.tar.gz.
Maka perintahnya seperti ini : scp –r linux.tar.gz 150.160.70.5:/home/tugas

-      => Jika data yang ingin kita kirim lebih dari 2, maka perintahnya : scp namafile1 namafile2 namafile-n IPaddress/hostname:/direktori penyimpanan.
contoh: scp tugas1.tar.gz tugas2.tar.gz 150.160.70.5:/home/tugas

Senin, 19 Desember 2011

Mengamankan Folder Dengan Software


folder-lock

Secure Folder Portable merupakan aplikasi portabel sehingga bisa digunakan lewat USB Flashdisk yang dapat kita gunakan untuk mengamankan folder dengan sebuah password. Program ini mengimplementasikan 256-bit AES (Rijndael) untuk mengenkripsi file. Dengan beberapa klik, dijamin folder tidak dapat dihapus, diganti namanya, folder tidak bisa dipindahkan, disalin, dimodifikasi dan diakses.


Berikut cara mengamankan folder dengan password menggunakan Secure Folder:


  1. Download aplikasi secure folder dari softpedia atau Disini
  2. Ekstrak dan jalankan file SecureFolder.exe
  3. Isi password pada tampilan seperti berikut


  1. Selanjutnya klik tombol Add untuk menambahkan folder yang akan kita amankan.

    add folder secure folder
  2. Pilih metode yang akan digunakan dengan cara mencentang beberapa opsi, Lock, Hide, Encrypt
Untuk membuka folder yang telah diamankan dengan Secure Folder lakukan sebagai berikut:
  1. Jalankan kembali aplikasi SecureFolder
  2. Masukkan Password seperti yang telah dibuat
  3. Pilih folder yang akan dibuka, lalu klik Open
    open folder secure folder
  4. Untuk keluar klik File, kemudian Lock & Exit

Minggu, 18 Desember 2011

Belajar Joomla 1.5

Pada pembahasan sebelumnya kami pernah menulis artikel Download Joomla 1.5 Yang Bisa di download disini


Apa itu Joomla!?
Joomla! merupakan salah satu Content Management System (CMS) terbaik yang bersifat Open Source. Joomla! adalah sebuah software gratis yang dapat digunakan untuk membuat web yang paling sederhana hingga paling kompleks. Disebut open source karena pengguna dapat memodifikasi, menghapus, maupun menambah script yang disertakan dalam software tersebut asal tetap mencantumkan hak cipta dan mentaati peraturan yang telah disepakati bersama-sama. Joomla! adalah salah satu CMS yang memilliki komunitas besar di seluruh dunia dengan didukung oleh para pengembang ketiga yang akan terus mengembangkan program inti Joomla!.

Klik Disini Untuk Artikelnya
Sejarah
Munculnya Joomla! berawal dari “konflik internal” di dalam kepengurusan pengembang inti Mambo Open Source atau lebih sering dikenal dengan Mambo pada tahun 2005. Pihak pendiri (founder) Mambo ingin membentuk sebuah institusi yang bernama Mambo Foundation. Gagasan tersebut ditentang keras oleh pengembang dari pihak ketika (3rd developer), alasannya karena jika pengembangan Mambo dikendalikan oleh Mambo Foundation dikhawatirkan suatu saat Mambo akan dikomersilkan. Sekitar bulan Agustus 2005, sebagian pengembang inti Mambo keluar dari kepengurusan pengembang program inti Mambo. Perkembangan selanjutnya, para pengembang inti Mambo yang keluar dari kepengurusan tersebut bergabung dan pada 16 September 2005 membuat sebuah CMS bernama Joomla! Open Source. Rilis versi awal Joomla! yaitu versi 1.0.0 yang merupakan “cloning” dari Mambo versi 4.5.3. Disebut cloning karena memang semua sciptnya sama persis. Nama Joomla! merupakan sebuah ejaan yang berkaitan dengan ilmu fonetik dari kata Swahili “Juumla” yang memiliki arti bersama-sama atau secara keseluruhan. Komunitas di belakang Joomla! meliput para pengembang, para perancang, pengurus sistem, penerjemah, para penulis isi, dan yang paling penting yaitu pengguna (end user). Ketika buku ini ditulis, Joomla sudah merilis versi 1.5.14. Meskipun Joomla menggunakan bahasa PHP, bukan berarti harus memahami seluruhnya tentang bahasa PHP. Bagi mereka tidak memahami kode HTML, ASP, CGI, maupun php tidak perlu takut untuk mempelajarinya karena meskipun tidak tahu tentang kode-kode tersebut, namun masih bisa membuat sebuah web dinamis secara cepat dengan beberapa fitur yang sangat lengkap. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Joomla!, dapat mengakses langsung ke alamat website resminya di http://www.joomla.org.

Fitur Utama Joomla!
Joomla! is powerfull. Dengan Joomla! pengguna dengan mudah dan bebas menentukan apa saja yang akan dibuat untuk memperkaya dan mempercantik websitenya. Sehingga pengguna dengan sedikit kemampuan pemograman dapat dengan mudah membuat website yang menarik. Beberapa keunggulan Joomla! antara lain:

1. Kemudahan instalasi dan pengelolaan.
Tahapan instalasi Joomla! layaknya aplikasi desktop kebanyakan, sehingga pengguna awam dapat dengan mudah melakukannya. Selain itu, dengan Joomla! pengguna dapat dengan mudah mengatur dan mengelola website.
2. Pemisahan frontend dan backend
Di dalam Joomla! terdapat pemisahan Frontend dan Backend sehingga dengan mudah dapat mengatur dan mengelolanya. Interface website disajikan seperti frontend, sedangkan semua administratif dan tugas manajemen tersisa pada backend. Beberapa tugas manajemen umum, pemeriksaan naskah, mnegirim artikel juga yang dapat diakses dari frontend.
3. Sistem Templating yang Mudah
Joomla! mempunyai suatu sistem templating mudah yang memperbolehkan perancang dan pengembang untuk mengembangkan dan menyesuaikan sesuai keinginan.
4. Eextensibility melalui component, plugins, dan module
Joomla! mempunyai banyak component, plugins, dan module yang mengijinkan pengguna untuk menambahkan, memodifikasi sesuai keinginan. Sekarang terdapat lebih dari 4,200 ekstensi yang siap dipakai untuk Joomla!, dan dapat diakses melalui http://extensions.Joomla!.org .
5. Search Engine Friendly URLs
Dalam mengelola website search engine optimization adalah suatu hal penting. Dan Joomla! telah menyediakan pilihan untuk itu.
Persyaratan untuk Instalasi Joomla!
Sistem minimum yang dibutuhkan untuk instalasi Joomla! 1.5.x adalah:
1. Apache versi 1.3 ke atas
2. PHP versi 4.3.x ke atas
3. MySQL versi 3.23.x ke atas
Dari ketiga software di atas kita diharuskan mengkonfigurasinya yang tidak mudah dan memerlukan waktu apalagi yang masih awam dengan ketiga hal di atas. Namun, jangan khawatir karena orang awampun dengan mudah dapat menjalankan ketiga aplikasi ini dengan satu paket software yang sudah menyediakan Apache, PHP, dan MySQL. Ada berbagai macam web server saat ini, diantaranya: PHPTriad, EasyPHP, XAMP, Wamp Server, Uniserver, AppServ, dan lain-lain. Untuk tutorial ini, penulis menggunakan WampServer sebagai web server

Bagi yang mau belajar tentang joomla 1.5 bisa download artikelnya Disini




Kamis, 24 November 2011

Membuat Hypelink Dalam Tabel

Pada pembahasan sebelumnya kita sudah pernah posting tentang belajar membuat tabel dengan HTML, Contohnya Seperti di bawah ini



header1header2header3
baris 1 kolom 1baris 1 kolom 2baris 1 kolom 3
baris 2 kolom 1baris 2 kolom 2
baris 2 kolom 3




Dalam membuat website, pasti tidak terlepas dari pembuatan link. Apa itu link? Link atau lebih lengkapnya kita sebut hyperlink merupakan sebuah referensi dari satu dokumen yang mengacu ke dokumen yang lain. Sedangkan jika file yang dituju terdapat dalam satu dokumen maka disebut “anchor“. Jadi, disini kita akan menggunakan 2 buah istilah dalam pembuatan link, yaitu HTML Link dan HTML Anchor. Pembuatan kedua buah link tersebut tidak dapat terlepas dari element <a>.

HTML Link

HTML link digunakan untuk membuat link yang mengacu ke lain tempat di luar dokumen yang dibuat. Dalam hal ini, dokumen tempat kita membuat link merupakan sebuah website, sehingga acuan yang dibuat pun akan berupa alamat URL website yang ingin dituju, baik itu alamat untuk website, dokumen, file, gambar, suara, film, dll. Sehingga sintaknya akan menjadi sebagai berikut

<a href="URL">Nama Link</a>







jfjhgvfjhgkjgh
hgdhfhfyfjfy











































































Sabtu, 05 November 2011

Mengatasi Delphi Error Pada Windows Seven

Sore ini saya ada tugas mengerjakan tugas delphi dari seseorang yang saya cintai. kebetulan memakai os windows seven pada laptop yang kami pakai. Kemudian saya ambil mentahan delphi 7 dari Pc di rumah saya. selanjutnya Proses instalasi pun di mulai  hingga proses selesai. terinstallah sudah program delphi 7 yang telah kami instal pada laptop kami. Namun ketika kami jalankan ada pesan kesalahan atau yang di sebut error, seperti ini nih pesannya C://program files/Borland/Delphi 7/Bin/Delphi 32.$$$' to ' C://program files/Borland/Delphi 7/Bin/Delphi 32.Dro' .Kaya Begitu dach Pesannya.
seperti gmbar ini nih...










Kalian Ada yang pernah mengalami seperti itu tidak. hasil browsing kami pada embah Google, ternyata pesan itu adalah dari hak acces yang ada di seven, truz gimana donk cara mengatasinya..? oke kami kasih tau caranya bagaimana. pada start kalian ketik Cmd pada kolom search program and files, setelah itu klik kanan pilih run as administrator. kaya gambar di bawah ini nih....?
Klik Disini Buat terusannya, Cekidot gan










Lalu Ketikkan Seperti pada Comand Prompt seperti di bawah ini

net user administrator /active:yes --> tekan enter jika muncul seperti di bawah ini
the command completed succesfully --> artinya perintah mengubah akses kalian berhasil

seperti gambar di bawah ini





Setelah itu restart komputer kalian, coba di jalankan kembali delphi 7 kalian. Oia tidak perduli dia berjalan di 32 atau 64 bit, Delphi tetap bisa di jlankan koq di seven. Buktinya pada laptop kami sendiri..? Oke selamat mencoba tips dari kami....?.





Regards







(http://eliniyan.blogspot.com)















Menghitung IP dengan Kalkultor Ip

Hari ini di kelas, cukup danger juga dosennya, kita di tanya satu - satu secara acak untuk ip, subnetmas, dan host id. Kebetulan saya lagi Gogling nih tentang cara cepat menghitung ip. eh.....ada yang menyangkut di hati...(hehehehehee...Cewek kali..). saya nemuin sebuah aplikasi untuk menghitung ip addrse menggunakan kalkulator ip. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu dan pengalaman saya tentang jaringan disini saya penggunakan tools jaringan salah satunya PacketTracer531, disini kita akan membahas dasar jaringan yaitu menentukan IP Prefik dan Subnet Mask nya.
Sebelum menuju kesoal kita harus menentukan dulu bytenya jadi kita harus belajar menentukan byte karena kalua kita belum belajar atau mengerti 1 byte berapa dan nilai masing-masing dari kedelapan byte saya yakin anda tidak akan mengerti karena ini merupakan dasar sebelum kita menentukan sebuah IP address

Jumat, 04 November 2011

Membuat Table Pada Blog

Postingan Malam Ini adalah Bagaimana Caranya Kita membuat tabel pada postingan di dalam blog kita, carannya cukup sederhana sekali, kalian login ataua masuk ke dalam dasbor blog kalian, lalu pilih new post, pada dasbor yang telah di upgrade menjadi dasbor yang baru, kalian klik gambar orange yang bergambarkan pensil, jika pada dasbor yang lama, kalia klik saja pada tulisan entri baru.


HTML menyediakan tag-tag untuk membuat sebuah tabel, yaitu :

Tag <TABLE> : untuk mendefinisikan sebuah tebel
Tag <TR> : untuk mendefinisikan baris tabel
Tag <TH> : untuk mendefinisikan judul tiap kolom atau baris
Tag <TD> : untuk mendefinisikan isi tiap kolom

Nah setelah itu kalian copy paste dah, kode HTML di bawah ini, Tapi jangan lupa pada postingan kalian pilih HTML jangan Di compose, coz hasilnya akan tidak terjadi apa - apa. Bingung apaan itu yah..? itu loh yang ada di atas pojok kiri postingan kalian. Nih seperti di bawah ini kode htmlnya



<table border="4">
<tr>
<td>Baris 1 kolom 1 </td>
<td>Baris 1 kolom 2 </td>
<td>Baris 1 kolom 3 </td>
</tr>
<tr>
<td>Baris 2 kolom 1 </td>
<td>Baris 2 kolom 2 </td>
<td>Baris 2 kolom 3 </td>
</tr>
</body></table>


Inilah Hasilnya....






Klik Aja Tombolnya


Baris 1 kolom 1 Baris 1 kolom 2 Baris 1 kolom 3
Baris 2 kolom 1 Baris 2 kolom 2 Baris 2 kolom 3