Pada kuliah pertama ini kita akan membahas salah satu
komponen penting dalam jaringan komputer. Komponen itu adalah IP (Internet
Protocol) address, yang analog dengan alamat rumah pada pengiriman surat di
atas. IP address (versi 4) tersusun atas bilangan biner (0 dan 1) sepanjang 32
bit (binary digit) yang terbagi atas empat segmen. Tiap segmen terdiri atas 8
bit. Artinya memiliki nilai desimal 0 (00000000) sampai 255 (11111111). Jadi
secara kasar dapat disimpulkan bahwa jumlah alamat yang bisa dipakai oleh
komputer di seluruh dunia yang terhubung ke internet sebanyak 232 buah
(walaupun ada IP tertentu yang tidak dipakai dengan alasan khusus). Untuk
mempermudah pembacaan, alamat IP tersebut biasanya dituliskan dalam bilangan
desimal misalnya 167.205.35.31. Struktur alamat IP dibagi menjadi dua bagian
yaitu Network ID dan Host ID. Sesuai namanya, Network ID berfungsi
mengidentifikasi pada jaringan mana suatu komputer berada, sementara Host ID
berfungsi mengidentifikasi suatu komputer (host) pada suatu jaringan. Dalam
satu jaringan, host ID harus unik, sebagaimana analogi dalam satu jalan, tidak
boleh ada rumah dengan nomor sama. Jaringan yang berbeda network idnya
dipisahkan oleh router.
IP address dibagi menjadi lima kelas, A sampai E. IP address
yang dipakai secara umum dibagi dalam 3 kelas, sementara 2 kelas lainnya
dipakai untuk kepentingan khusus. Ini untuk memudahkan pendistribusian IP
address ke seluruh dunia.
- Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
- Panjang Network ID : 8 bit
- Panjang Host ID : 24 bit
- Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
- Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
- Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
IP address kelas ini diberikan kepada suatu jaringan yang
berukuran sangat besar, yang pada tiap jaringannya terdapat sekitar 16 juta
host.
- Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
- Panjang Network ID : 16 bit
- Panjang Host ID : 16 bit
- Byte pertama : 128 – 191
- Jumlah : 16.384 kelas B
- Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
- Jumlah IP : 65.535 IP address pada tiap kelas B
IP address kelas ini diberikan kepada jaringan dengan ukuran
sedang-besar. Contohnya adalah jaringan kampus ITB yang mendapat alokasi IP
address kelas B (terima kasih kepada Onno W. Purbo), dengan network id 167.205.
- Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
- Panjang Network ID : 24 bit
- Panjang Host ID : 8 bit
- Byte pertama : 192 – 223
- Jumlah : 2.097.152 kelas C
- Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
- Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan berukuran kecil.
IP kelas D digunakan sebagai alamat multicast yaitu sejumlah
komputer memakai bersama suatu aplikasi. Contohnya adalah aplikasi real-time
video conference yang melibatkan lebih dari dua host, seperti yang diadakan di
ITB dalam program SOI (School on Internet) bersama beberapa universitas di
Asia. Ciri IP kelas D adalah 4 bit pertamanya 1110. IP kelas E (4 bit pertama
1111) dialokasikan untuk keperluan eksperimental.
Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan IP address
Aturan dasar pemilihan Network ID dan Host ID :
- Network ID tidak boleh bernilai 127. Karena Network ID 127
digunakan sebagai alamat loopback yaitu alamat yang digunakan komputer untuk
menunjuk dirinya sendiri.
- Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya bernilai 255
(seluruh bit diset 1). Nework ID atau Host ID yang seluruhnya bernilai 255
adalah alamat broadcast jaringan tersebut. Apabila dikirimkan pesan kepada
alamt broadcast maka seluruh host pada jaringan tersebut akan menerima pesan
itu.
- Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya bernilai 0
(seluruh bit diset 0). Alamat IP dengan host id semuanya bernilai 0 diartikan
sebagai alamat network yang menunjuk ke jaringan, bukan ke host.
- Host ID harus unik dalam satu network.
Jadi, dengan semakin berkembangnya pengguna internet, alamat
IP yang tersedia pun semakin sedikit. Perancang IP address dulu tidak menyangka
bahwa perkembangan internet akan sedemikian pesat. Lalu bagaimana solusinya?
Ada beberapa alternatif yang kini tengah dilakukan. Pertama melakukan
penghematan pemakaian IP address dengan cara Subnetting, Supernetting, NAT,
dll. Kedua, melakukan migrasi dari IP versi 4 ke IP versi 6 yang mempunyai
alokasi sampai 3,4 x 1038.
Untuk melihat konfigurasi IP Anda, buka command prompt
(Windows) lalu ketikkan ipconfig /all, lalu tekan enter. Untuk UNIX, buka
shell/terminal lalu ketikkan ifconfig lalu tekan enter. IP address pada
komputer dapat ditentukan secara static maupun dynamic. Penentuan secara static
dilakukan dengan mengeset alamat IP pada komputer secara langsung. Sedangkan
penentuan secara dynamic dilakukan dengan menggunakan dial up ke ISP (internet
service provider) atau dengan cara menghubungkan diri dengan server DHCP (Dynamic
Host Configuration Protocol). Sebagai contoh, komputer di lab Informatika Dasar
I Teknik Informatika ITB mendapatkan IPnya secara dynamic melalui server
ns.if.itb.ac.id sehingga alamat IPnya pada suatu saat bisa berubah secara
otomatis. Keuntungan menggunakan DHCP adalah mampu mencegah IP conflict atau
terdapatnya IP address yang sama pada satu jaringan.
0 komentar:
Posting Komentar